“Strictly Come Dancing,” program tari andalan BBC, mendapat sorotan yang sangat intens. Pemirsa menjadi semakin frustrasi dengan sistem pemungutan suara acara tersebut dan dugaan bias dari para juri. Penghapusan yang terjadi baru-baru ini telah memicu argumen ini, dengan para penggemar yang menuntut beberapa perubahan besar untuk menjamin keadilan dan transparansi.
Penghapusan Kontroversial Menyebabkan Kemarahan
Fans banyak memuji tersingkirnya pemain EastEnders Jamie Borthwick secara mengejutkan di Minggu 10. Meskipun Borthwick memberikan beberapa penampilan yang solid, dia menghadapi Montell Douglas dan Johannes Radebe di dance-off. Hal ini membuat Borthwick harus pergi, dan para juri dengan suara bulat memilih untuk menyelamatkan Douglas dan Radebe. Fans turun ke Twitter untuk berpendapat bahwa Pete Wicks akan menjadi eliminasi yang jauh lebih logis.
Tuduhan Hakim Bias
Ketua hakim Shirley Ballas berada di garis depan, dengan salah satu penonton mencap 'wajahnya yang diperbarui' sebagai 'kejahatan botox' sementara yang lain menuduhnya pilih kasih. Dalam minggu yang sama ketika Ballas dan sesama juri Anton Du Beke memberi Pete Wicks skor lebih tinggi dari yang dianggap pantas diterima oleh kebanyakan orang. Pilihan Ballas untuk menyelamatkan Wynne Evans daripada Shayne Ward di dance-off sebelumnya juga memicu dugaan bias.
Seruan untuk merombak sistem pemungutan suara
Proses pemungutan suara saat ini, yang merupakan kombinasi dari skor juri dan suara publik, sedang diserang. Artinya, bias pribadi dapat memengaruhi hasil, menurut para penggemar. Banyak pihak yang menyerukan sistem yang membuat suara masyarakat lebih berarti, atau membatalkan keputusan hakim jika terjadi hasil imbang. Yang lain ingin kembali ke format di mana masyarakatlah yang mengambil keputusan, bahkan dalam acara dansa.
Dampak pada Kontestan
Kontroversi telah mempengaruhi para kontestan. Pete Wicks berulang kali mendapat kritik karena diselamatkan, meskipun ia mengakui bahwa menari bukanlah keahliannya dan merupakan tantangan terbesarnya. Dia berterima kasih kepada masyarakat umum atas dukungan mereka dan mengungkapkan keterkejutannya karena masih tetap tampil di “Strictly Come Dancing”.
Pengingkaran janji BBC atas dugaan tindakan anjing pelanggar seks dalam sebuah wawancara mencurigakan
BBC mengakui bahwa ada kekhawatiran yang meningkat. PCEO Tim Davie juga menanggapi reaksi negatif tersebut, dengan menyatakan bahwa organisasi tersebut tidak akan pernah menoleransi perilaku yang secara signifikan tidak dapat diterima dan menekankan bahwa keadilan dalam “Strictly Come Dancing” sangat penting baginya. Jaringan tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi dan melindungi integritas acara.
Latar Belakang Sejarah Sengketa Pemungutan Suara
Ini bukan pertama kalinya “Strictly Come Dancing” harus menghadapi kontroversi pemungutan suara. Pemungutan suara di semi-final gagal pada tahun 2008, dan pada tahun itu ketiga pasangan yang tersisa lolos ke final di akhir ledakan: Ini berarti pemirsa yang memilih serial tersebut menerima pengembalian uang. Insiden semacam itu telah memicu perdebatan publik tentang mekanisme pemungutan suara acara tersebut.